Untuk seseorang pria, berjamaah di masjid sudah jadi keharusan menurutnya. kenapa? karena, berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian. dan juga lelaki yang ingin berjamaah di masjid hendak lebih gampang dalam membangun jaringan dengan teman . sampai - sampai, mempermudah menurutnya kala terdapat menemui kesusahan dalam hidup.
cuma aja, berangkat ke masjid, seolah - olah begitu berat. kaki kayaknya tidak dapat dilangkahkan. masjid kerasanya begitu jauh. sementara itu, saat ini masjid mampu kita temui di mana - mana. tetapi, kenapa begitu susah buat berjamaah di masjid?
baca juga
tulisan oki setiana dewi tuk adiknya buat meneteskan air mata, kehidupan nyatanya tidak senantiasa lembut!
dikala sakaratul maut, orang ini masih berjamaah di masjid
cerita bocah nangis di masjid, diusap almarhum ibunya
kayaknya kita wajib belajar pada alim ulama yang satu ini. ia merupakan ‘amir bin abdillah bin zubair. dalam syaamilquran. com diceritakan, mush’ab bin abdillah menceritakan kalau kala itu ‘amir lagi mengidap sakit parah. terlebih lagi, dia lagi berposisi dalam keadaan sakaratul maut.
dikala itu, adzan maghrib berkumandang. ‘amir memohon supaya orang - orang yang kala itu bersamanya, membawakan ke masjid. mendengar permintaannya, mereka menolak, mengingat dia lagi berposisi dalam keadaan nafas - nafas terakhir. setelah itu, dia mengatakan, “aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sebaliknya saya tidak menanggapi (panggilan) - nya? pegang tanganku, antar saya ke masjid! ”
hingga, mereka memapahnya berangkat ke masjid. ‘amir juga dapat melakukan shalat maghrib. dia dapat melakukan shalat satu rakaat, setelah itu wafat dunia. (amati taariiikh al - islam 8/142)
inilah cerita hidup seseorang alim ulama yang mengisi sisa hidupnya dengan senantiasa beribadah kepada allah subhanahu wa ta’ala. dia senantiasa mendahulukan perintah allah. dia juga senantiasa melakukan perintah yang lebih allah gemari, tercantum shalat berjamaah di masjid pas waktu. sampai - sampai, akhir hidupnya juga demikian.
tentu kamu pula mau merasakan akhir hidup yang khusnul khatimah bukan? bila ya, hingga perbanyaklah beribadah kepada allah. dahulukan perintah yang allah gemari. ringankan kaki buat berangkat ke rumah allah, berbicara dengan - nya secara berjamaah. jangan perkenankan diri kita lemah oleh godaan setan, yang menghasut kita supaya tidak berangkat berjamaah ke masjid, terlebih hingga meninggalkan shalat.
( sumber: islampos. com )
cuma aja, berangkat ke masjid, seolah - olah begitu berat. kaki kayaknya tidak dapat dilangkahkan. masjid kerasanya begitu jauh. sementara itu, saat ini masjid mampu kita temui di mana - mana. tetapi, kenapa begitu susah buat berjamaah di masjid?
baca juga
tulisan oki setiana dewi tuk adiknya buat meneteskan air mata, kehidupan nyatanya tidak senantiasa lembut!
dikala sakaratul maut, orang ini masih berjamaah di masjid
cerita bocah nangis di masjid, diusap almarhum ibunya
kayaknya kita wajib belajar pada alim ulama yang satu ini. ia merupakan ‘amir bin abdillah bin zubair. dalam syaamilquran. com diceritakan, mush’ab bin abdillah menceritakan kalau kala itu ‘amir lagi mengidap sakit parah. terlebih lagi, dia lagi berposisi dalam keadaan sakaratul maut.
dikala itu, adzan maghrib berkumandang. ‘amir memohon supaya orang - orang yang kala itu bersamanya, membawakan ke masjid. mendengar permintaannya, mereka menolak, mengingat dia lagi berposisi dalam keadaan nafas - nafas terakhir. setelah itu, dia mengatakan, “aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sebaliknya saya tidak menanggapi (panggilan) - nya? pegang tanganku, antar saya ke masjid! ”
hingga, mereka memapahnya berangkat ke masjid. ‘amir juga dapat melakukan shalat maghrib. dia dapat melakukan shalat satu rakaat, setelah itu wafat dunia. (amati taariiikh al - islam 8/142)
inilah cerita hidup seseorang alim ulama yang mengisi sisa hidupnya dengan senantiasa beribadah kepada allah subhanahu wa ta’ala. dia senantiasa mendahulukan perintah allah. dia juga senantiasa melakukan perintah yang lebih allah gemari, tercantum shalat berjamaah di masjid pas waktu. sampai - sampai, akhir hidupnya juga demikian.
tentu kamu pula mau merasakan akhir hidup yang khusnul khatimah bukan? bila ya, hingga perbanyaklah beribadah kepada allah. dahulukan perintah yang allah gemari. ringankan kaki buat berangkat ke rumah allah, berbicara dengan - nya secara berjamaah. jangan perkenankan diri kita lemah oleh godaan setan, yang menghasut kita supaya tidak berangkat berjamaah ke masjid, terlebih hingga meninggalkan shalat.
( sumber: islampos. com )