Punya Presiden Muslim, Etnis China di Singapura Kecewa Berat!

Sejatinya, ada 5 orang yang mencalonkan diri. tetapi, cuma terdapat 3 orang yang mengantongi sertifikat dari komunitas melayu. 2 orang lagi tidak mempunyai sertifikat tersebut.

sehabis sisa 3 nama, cuma terdapat satu yang dinyatakan lolos kualifikasi oleh kementerian pemilu (eld) singapore. eld tidak menyebut siapa yang memperoleh sertifikat kelayakan. walaupun begitu, publik sudah ketahui kalau yang disetujui merupakan halimah.

karena, minggu kemudian wanita 63 tahun itu melaporkan kepada publik kalau pribadinya maju bagaikan kandidat presiden. pengalamannya bagaikan kepala parlemen semenjak januari 2013 buatnya secara spontan lolos.

pilpres kali ini benar spesial buat etnis melayu. berdasar amandemen konstitusi tahun kemudian, bila terdapat salah satu etnis yang tidak kebagian sofa presiden sepanjang 5 periode terakhir, etnis tersebut berhak atas pilpres istimewa.

presiden terakhir dari etnis melayu merupakan yusof ishak. ia merupakan presiden kesatu singapore yang berprofesi 1965–1970.
tetapi, terpilihnya halimah bukan tanpa permasalahan. di media - media sosial, singaporean (masyarakat singapore) menampilkan kekecewaannya. memakai hastag #notmypresident alias bukan presiden aku, mereka mempertanyakan keputusan eld buat memilah halimah.

hastag itu merupakan hastag yang sama dipakai warga amerika serikat kala donald trump dinyatakan bagaikan presiden terpilih as. dalam curhatannya, warga singapore terasa kecewa dan juga menyangka bahwa halima merupakan produk non - demokratis di negeri yang diucap negeri demokrasi.

”presiden terpilih? siapa yang memilah? ” tutur seseorang warganet dalam account twitternya. juga terdapat yang mengkritik pemerintah dengan berkata bahwa singapore cuma mau menghalau teroris masuk negeri dengan memilah presiden wanita berkerudung.

halimah seorang diri belum membagikan statment resminya. namun, sejarah meyakinkan bahwa ia merupakan wanita dengan kemauan kokoh.

dikala smp, ia dijuluki ratu bolos. julukan itu tidak lepas dari realitas bahwa ia benar tidak sering masuk sekolah. terlebih lagi, ia kira - kira ditendang keluar dari singapura chinese girls school karna keseringan absen.

namun, bukan tanpa sebab ia membolos. ia menolong ibunya melindungi warung nasi padang kepunyaan mereka demi menghidupi keluarga. bapak halimah wafat dikala ia berumur 8 tahun.

”saya sempat absen lama dan juga kepala sekolah memanggil aku. ia bilang, ”jika kamu terus tidak tiba ke sekolah, aku wajib menendang kamu keluar dari sekolah. ” seperti itu ultimatum terakhir, ” kata halimah serupa dikutip channel newsasia.

peristiwa itu dikira halimah bagaikan salah satu momen terburuk dalam hidupnya. ”namun, aku mengatakan pada diri seorang diri, berhentilah berkubang dalam mengasihani diri seorang diri, angkat dirimu dan juga terus maju. ”

pemikiran itu pula jadi moto hidup halimah. sejauh hidup ia mengaku telah hadapi banyak gundukan dan juga kegagalan lain. namun, seluruh rintangan itu buatnya terus kokoh hingga halimah berposisi di posisi dikala ini (*) 




(sumber: http:// www. rakyatsumatera. online/2017/09/punya-presiden-muslim-etnis-china-di. html )