Betapa jauhnya era kita dengan era teman nabi. bukan cuma rentang waktu antara keduanya, tetapi lebih dari itu, perbandingan kepribadian penunggu zamannya.
terdapat banyak perihal yang dahulu dijauhi para teman nabi, saat ini malah didekati. tidak sedikit pula perihal yang dahulu dicintai para teman nabi, dikala ini malah banyak yang benci. di antara contoh perihal yang terakhir disebutkan ini merupakan adzan subuh.
dahulu, para teman nabi lekas bergegas kala mendengar suara adzan, spesialnya adzan subuh. laksana panggilan pacar yang begitu syahdu buat dilewatkan, para teman lekas mengarah masjid kala adzan berkumandang.
bukan cuma mereka yang rumahnya dekat sampai tinggal melangkah. terlebih lagi yang rumahnya jauh juga lekas bergegas. mereka sukses melawan hawa dingin dan juga kerasa malas.
sempat sesuatu kala, seseorang teman yang rumahnya jauh melaporkan mau pindah rumah supaya lebih dekat dengan masjid nabawi. rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam malah memotivasinya, kalau terus menjadi jauh ekspedisi, terus menjadi banyak langkah mengarah masjid, pahalanya terus menjadi besar. teman tadi juga tidak jadi pindah. dia malah lebih bergairah shalat jamaah.
baca juga
akhir era ini ia beberapa keajaiban dikala kiamat
timbulnya fauna ini bagaikan tanda - tanda kalau kita terus menjadi dekat dengan kiamat
dahulu suara ini amat dicintai teman nabi, saat ini banyak yang benci
bukan cuma mereka yang sehat sempurna yang lekas menyongsong seruan adzan. teman yang fisiknya tidak sempurna juga bersegera menyongsong cinta allah dikala adzan datang.
sempat sesuatu kala, seseorang teman yang buta memohon izin kepada rasulullah supaya diperbolehkan shalat di rumah karna dia tidak mempunyai penanda jalur.
”wahai rasulullah, aku tidak mempunyai penanda jalur yang mampu mendampingi aku buat menghadiri masjid, ” kata lelaki yang tidak lain merupakan abdullah bin ummi maktum tersebut.
mendengar udzur itu, rasulullah membagikan keringanan kepadanya. tetapi kala dia bakal beranjak, rasulullah memanggilnya lagi kemudian bertanya, “apakah engkau mendengar adzan? ”.
“iya, wahai rasulullah”.
hingga rasulullah juga bersabda, ”penuhilah seruan (adzan) itu. ”
selanjutnya, abdullah bin ummi maktum jadi orang - orang kesatu yang tiba ke masjid. terlebih lagi saat sebelum adzan berkumandang. karna dialah yang mengumandangkan adzan subuh.
berbarengan abdullah bin ummi maktum, banyak teman yang telah berposisi di masjid saat sebelum fajar datang. kala fajar datang, mereka berkata kepada teman yang diabadikan dalam tulisan abasa itu: “fajar telah datang, adzanlah. ”
masya allah.. . demikianlah para teman amat menyayangi adzan subuh dan juga bergegas penuhi panggilan - nya buat shalat.
tetapi dikala ini, tidak sedikit orang yang tersendat dengan adzan subuh, terlebih lagi terdapat yang terasa butuh mengendalikan volume adzan. tidak sedikit pula orang yang tidak mempedulikan adzan. bukan cuma adzan subuh. dia mendengar panggilan shalat itu, namun dia mengabaikannya. na’udzubillah. [trb]
( sumber: http:// www. sinaran. me/2017/09/dulu-suara-ini-sangat-dicintai-sahabat. html )
terdapat banyak perihal yang dahulu dijauhi para teman nabi, saat ini malah didekati. tidak sedikit pula perihal yang dahulu dicintai para teman nabi, dikala ini malah banyak yang benci. di antara contoh perihal yang terakhir disebutkan ini merupakan adzan subuh.
dahulu, para teman nabi lekas bergegas kala mendengar suara adzan, spesialnya adzan subuh. laksana panggilan pacar yang begitu syahdu buat dilewatkan, para teman lekas mengarah masjid kala adzan berkumandang.
bukan cuma mereka yang rumahnya dekat sampai tinggal melangkah. terlebih lagi yang rumahnya jauh juga lekas bergegas. mereka sukses melawan hawa dingin dan juga kerasa malas.
sempat sesuatu kala, seseorang teman yang rumahnya jauh melaporkan mau pindah rumah supaya lebih dekat dengan masjid nabawi. rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam malah memotivasinya, kalau terus menjadi jauh ekspedisi, terus menjadi banyak langkah mengarah masjid, pahalanya terus menjadi besar. teman tadi juga tidak jadi pindah. dia malah lebih bergairah shalat jamaah.
baca juga
akhir era ini ia beberapa keajaiban dikala kiamat
timbulnya fauna ini bagaikan tanda - tanda kalau kita terus menjadi dekat dengan kiamat
dahulu suara ini amat dicintai teman nabi, saat ini banyak yang benci
bukan cuma mereka yang sehat sempurna yang lekas menyongsong seruan adzan. teman yang fisiknya tidak sempurna juga bersegera menyongsong cinta allah dikala adzan datang.
sempat sesuatu kala, seseorang teman yang buta memohon izin kepada rasulullah supaya diperbolehkan shalat di rumah karna dia tidak mempunyai penanda jalur.
”wahai rasulullah, aku tidak mempunyai penanda jalur yang mampu mendampingi aku buat menghadiri masjid, ” kata lelaki yang tidak lain merupakan abdullah bin ummi maktum tersebut.
mendengar udzur itu, rasulullah membagikan keringanan kepadanya. tetapi kala dia bakal beranjak, rasulullah memanggilnya lagi kemudian bertanya, “apakah engkau mendengar adzan? ”.
“iya, wahai rasulullah”.
hingga rasulullah juga bersabda, ”penuhilah seruan (adzan) itu. ”
selanjutnya, abdullah bin ummi maktum jadi orang - orang kesatu yang tiba ke masjid. terlebih lagi saat sebelum adzan berkumandang. karna dialah yang mengumandangkan adzan subuh.
berbarengan abdullah bin ummi maktum, banyak teman yang telah berposisi di masjid saat sebelum fajar datang. kala fajar datang, mereka berkata kepada teman yang diabadikan dalam tulisan abasa itu: “fajar telah datang, adzanlah. ”
masya allah.. . demikianlah para teman amat menyayangi adzan subuh dan juga bergegas penuhi panggilan - nya buat shalat.
tetapi dikala ini, tidak sedikit orang yang tersendat dengan adzan subuh, terlebih lagi terdapat yang terasa butuh mengendalikan volume adzan. tidak sedikit pula orang yang tidak mempedulikan adzan. bukan cuma adzan subuh. dia mendengar panggilan shalat itu, namun dia mengabaikannya. na’udzubillah. [trb]
( sumber: http:// www. sinaran. me/2017/09/dulu-suara-ini-sangat-dicintai-sahabat. html )