Jawaban:
assalamu’alaikum wr. wb.
aku ingin menanyakan gimana trik melunasi hutang apabila pemberi hutang sudah tidak mampu terlacak (begitu pula dengan pakar warisnya) karna sudah berpindah alamat. kemana hutang tersebut wajib dibayarkan sementara itu kami sudah berniat buat membayar hutang tersebut.
persoalan:
wa’alaikumussalam wr. wb.
sesuatu wujud muamalah yang benar susah dihindari oleh mayoritas manusia dalam penuhi bermacam kebutuhannya merupakan hutang - piutang. buat itu allah swt membagikan atensi yang amat besar dengan menuangkannya didalam satu ayat terpanjang didalam (AL) quran (AL) karim, tulisan (AL) baqoroh ayat 282.
hutang - piutang ini hukumnya boleh setimpal dengan sunnah nabi saw dan juga ijma’ para ulama. diantara sunnah rasulullah saw merupakan: “tidaklah seseorang muslim yang membagikan pinjaman atas hartanya kepada seseorang muslim sebanyak 2 kali kecuali serupa bershodaqoh satu kali. ” (hr. ibnu majah dan juga ibnu hibban dalam shohihnya) / (AL) fiqih (AL) islami wa adillatuhu juz v perihal. 3787)
islam memohon kepada orang yang berhutang dan juga mempunyai kesanggupan membayar supaya lekas melunasinya sampai waktu yang telah disepakati pembayarannya karna penangguhan dalam perihal ini merupakan kezaliman bagaikan hadits rasulullah saw : “penangguhan pembayaran hutang untuk orang yang sanggup membayarnya merupakan kezaliman. “ (hr. bukhori)
penangguhan diperbolehkan bila orang yang berhutang tidak mempunyai kesanggupan melunasinya sebagaimana firman allah swt : “dan bila (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, hingga berilah tangguh hingga ia luas. dan juga menyedekahkan (sebagian ataupun seluruh hutang) itu lebih baik bagimu bila kalian mengenali. ” (qs. (AL) baqoroh : 280)
tetapi demikian sebaiknya penangguhan ini dengan sepengetahuan sang pemberi hutang supaya terjalin terus komunikasi di antara keduanya yang hendak mempermudah pembayarannya. bila karna satu dan juga lain perihal nyatanya kamu dapati kalau sang pemberi hutang sudah wafat dunia sedangkan pakar warisnya bagaikan orang yang berhak atas hartanya pula sudah tidak dikenal keberadaannya hingga hendaklah kamu bershodaqoh dengan beberapa hutang kamu ke tempat - tempat yang baik.
pada hakekatnya harta orang yang wafat itu tercantum piutangnya yang terdapat pada kamu merupakan kepunyaan allah swt sebagaimana firman - nya : “berimanlah kalian kepada allah dan juga rasul - nya dan juga nafkahkanlah (sebagian) dari hartamu yang allah telah menjadikan kalian menguasainya. hingga orang - orang yang beriman diantara kalian dan juga menafkahkan (sebagian) dari hartanya mendapatkan pahala yang besar. ” (qs. (AL) hadid : 7)
tekad (hasrat) kamu buat membayar hutang mudah - mudahan jadi fakta intensitas kamu sampai - sampai hendak mendatangkan pertolongan dari allah swt kepada kamu tercantum pelunasan hutang kamu kepada ia yang telah wafat.
rasulullah saw bersabda : “barangsiapa mengambil harta manusia dan juga mau membayarnya, hingga allah hendak (membantu) buat membayarnya; dan juga barangsiapa mengambilnya dan juga mau membinasakannya hingga allah hendak (membantu) buat membinasakannya. ” (hr. bukhori)
ibnu hajar dalam menarangkan hadits diatas di dalam bukunya “fathul bari” berkata : “apabila seseorang bernazar buat membayar dengan apa yang hendak dianugerahkan allah kepadanya, hingga hadits tersebut telah melaporkan kalau allah hendak menolongnya buat membayar hutangnya baik dibukakan rezeki kepadanya di dunia ataupun ia menanggungnya di akherat. ”
wallahu a’lam.
sumber: eramuslim. com
membayar utang kepada orang yang tidak dikenal keberadaannya
persoalan:
assalamualaikum wr wb.
aku ingin tanya menimpa hutang sebaliknya yang namanya hutang wajib dibayar.
dahulu cocok thn 2006 dikala aku lagi di penampungan jakarta alias pjtki dikala lagi memproses pemberangkatan ke hongkong aku ketiadaan duit dan juga kebetulan sahabat aku menawarinya buat meminjamkan kepada aku, dan juga kesimpulannya aku pinjam aku kurang ingat pas jumlah uangya berapa yang aku ingat dekat rp 200/300 dan juga aku bilang hendak aku kembaliin sehabis duit kiriman dari ortu aku hingga dan juga belum pernah aku bayar sahabat aku udah berangakat duluan, sahabat aku ini prosesnya di singapur, sehabis ia berangkat ke singapur tidak terdapat kabarnya sama sekasli
yang mau aku tanyakan gimana trik aku membayar hutang aku kepada ia, aku tidak tau keberadaan ia dan juga alamat rumahnya pula, aku kepikiran terus tentang hutang aku ini, karna aku gak ingin wafat dalam kondisi masih bawa hutang
aku mohon jawabannya dan juga kemana aku wajib membayar, dan juga apakah jumlahnya masih sama pada dikala aku pinjam. saat sebelum dan juga sesudahnya aku ucapkan trimakasih.
vie maritas, hong kong
jawaban:
wa’alaikum salam wr wb. yang tentu allah swt telah mencatat hasrat kamu melunasi utang. teruslah berupaya menciptakan alamat sahabat kamu ataupun keluarganya (pakar warisnya) supaya kamu dapat melunasi utang tersebut. kalaupun sampai akhir hayat tidak menciptakannya, hasrat kamu yang kokoh buat melunasi utang itu insya allah sudah memadai buat ”menebus dosa utang” kamu itu. amin.
anjuran kami, kamu giat bersedekah. salah satunya, beberapa utang itu disedekahkan atas nama sahabat kamu. jumlahnya masih sama dengan kala kamu berutang.
syaikh ibnu ‘utsaimin rahimahullah berkata, “apabila kalian memiliki kewajiban hutang pada seorang. dan juga kalian terasa belum melunasi dan juga terasa hutang tersebut masih terdapat hingga orang yangmenghutangi mengambil haknya. hingga apabila orang yang berikan hutang tadi telah wafat, hingga hutang tersebut dikasih pada pakar warisnya. bila kalian tidak mengenali pakar warisnya ataupun tidak mengenali orang tersebut ataupun tidak mengenali di mana ia berposisi, hingga utang tersebut mampu disedekahkan atas namanya dengan ikhlas. dan juga alloh subhanahu wa ta’ala mengenali perihal ini dan juga hendak menunaikan pada orang tersebut. ” (syarh riyadhus shalihin, bab taubat, i/47).
diriwayatkan dari ibnu mas’ud radhiallahu ‘anhu kalau dia membeli budak dari seseorang pria. setelah itu dia masuk (ke dalam rumah) buat mengambil duit pembayaran. hendak namun tuan budak tadi malah berangkat hingga ibnu mas’ud percaya lagi tuan budak tersebut tidak hendak berulang. kesimpulannya dia bersedekah dengan duit tadi dan juga berkata, “ya allah, duit ini merupakan kepunyaan tuan budak tadi. bila ia ridha, hingga balasan untuknya. tetapi bila ia enggan, hingga balasan untukku dan juga menurutnya kebaikanku setimpal dengan kadarnya. ” (tazkiyatun nufus, ibnu rojab, ibnul qoyyim, dan juga imam (AL) ghozali oleh dokter. ahmad farid).
wallahu a’lam.
sumber: ddhongkong. org
mau membayar hutang, tetapi tidak menciptakan pemberi hutang
persoalan:
seorang memiliki tanggungan hutang, dan juga mau melunasinya. hendak namun dia tidak memperoleh orang yang dia hutangi tersebut. di antara mereka terdapat yang telah wafat. terdapat yang pindah keluar wilayah dan juga tidak berulang lagi. terdapat pula yang dia telah kurang ingat dan juga sama sekali tidak dapat mengingatnya. gimana hukumnya?
jawaban:
menunaikan hak - hak sesama hamba hukumnya merupakan harus. sampai - sampai seorang yang mempunyai tanggungan hutang kepada siapa aja, wajib berupaya menunaikan hutang tersebut kepada pemiliknya, ataupun kepada pakar warisnya apabila pemiliknya telah wafat. dan juga apabila tidak sanggup menunaikan kepada owner ataupun pakar warisnya, diakibatkan telah berpindah ke negara lain yang tidak dia tahu, ataupun tidak mengenali alamatnya, ataupun dia kurang ingat namanya tidak ingat sama sekali, hingga sebaiknya dia menyedekahkan hutang tersebut kepada orang - orang miskin dengan meniatkan buat pemiliknya.
apabila nyatanya pemiliknya tiba, hingga sebaiknya dia sampaikan apa terdapatnya. apabila owner tersebut ridha hingga selesailah tanggungan hutangnya. tetapi apabila tidak, dia senantiasa harus membayarnya. dan juga dia menemukan pahala sedekah yang sudah telanjur dia keluarkan, insya allah. tanggungan hutang orang yang ditanyakan dalam soal ini bukanlah gugur kecuali dengan trik serupa ini.
wa billahittaufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyina muhammad wa aalihi wa shahbihi wa sallam.
[al lajnah (AD) daimah lilbuhutsi (AL) ‘ilmiyati wal ifta’]
( sumber: fadhlihsan. wordpress. com )
assalamu’alaikum wr. wb.
aku ingin menanyakan gimana trik melunasi hutang apabila pemberi hutang sudah tidak mampu terlacak (begitu pula dengan pakar warisnya) karna sudah berpindah alamat. kemana hutang tersebut wajib dibayarkan sementara itu kami sudah berniat buat membayar hutang tersebut.
persoalan:
wa’alaikumussalam wr. wb.
sesuatu wujud muamalah yang benar susah dihindari oleh mayoritas manusia dalam penuhi bermacam kebutuhannya merupakan hutang - piutang. buat itu allah swt membagikan atensi yang amat besar dengan menuangkannya didalam satu ayat terpanjang didalam (AL) quran (AL) karim, tulisan (AL) baqoroh ayat 282.
hutang - piutang ini hukumnya boleh setimpal dengan sunnah nabi saw dan juga ijma’ para ulama. diantara sunnah rasulullah saw merupakan: “tidaklah seseorang muslim yang membagikan pinjaman atas hartanya kepada seseorang muslim sebanyak 2 kali kecuali serupa bershodaqoh satu kali. ” (hr. ibnu majah dan juga ibnu hibban dalam shohihnya) / (AL) fiqih (AL) islami wa adillatuhu juz v perihal. 3787)
islam memohon kepada orang yang berhutang dan juga mempunyai kesanggupan membayar supaya lekas melunasinya sampai waktu yang telah disepakati pembayarannya karna penangguhan dalam perihal ini merupakan kezaliman bagaikan hadits rasulullah saw : “penangguhan pembayaran hutang untuk orang yang sanggup membayarnya merupakan kezaliman. “ (hr. bukhori)
penangguhan diperbolehkan bila orang yang berhutang tidak mempunyai kesanggupan melunasinya sebagaimana firman allah swt : “dan bila (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, hingga berilah tangguh hingga ia luas. dan juga menyedekahkan (sebagian ataupun seluruh hutang) itu lebih baik bagimu bila kalian mengenali. ” (qs. (AL) baqoroh : 280)
tetapi demikian sebaiknya penangguhan ini dengan sepengetahuan sang pemberi hutang supaya terjalin terus komunikasi di antara keduanya yang hendak mempermudah pembayarannya. bila karna satu dan juga lain perihal nyatanya kamu dapati kalau sang pemberi hutang sudah wafat dunia sedangkan pakar warisnya bagaikan orang yang berhak atas hartanya pula sudah tidak dikenal keberadaannya hingga hendaklah kamu bershodaqoh dengan beberapa hutang kamu ke tempat - tempat yang baik.
pada hakekatnya harta orang yang wafat itu tercantum piutangnya yang terdapat pada kamu merupakan kepunyaan allah swt sebagaimana firman - nya : “berimanlah kalian kepada allah dan juga rasul - nya dan juga nafkahkanlah (sebagian) dari hartamu yang allah telah menjadikan kalian menguasainya. hingga orang - orang yang beriman diantara kalian dan juga menafkahkan (sebagian) dari hartanya mendapatkan pahala yang besar. ” (qs. (AL) hadid : 7)
tekad (hasrat) kamu buat membayar hutang mudah - mudahan jadi fakta intensitas kamu sampai - sampai hendak mendatangkan pertolongan dari allah swt kepada kamu tercantum pelunasan hutang kamu kepada ia yang telah wafat.
rasulullah saw bersabda : “barangsiapa mengambil harta manusia dan juga mau membayarnya, hingga allah hendak (membantu) buat membayarnya; dan juga barangsiapa mengambilnya dan juga mau membinasakannya hingga allah hendak (membantu) buat membinasakannya. ” (hr. bukhori)
ibnu hajar dalam menarangkan hadits diatas di dalam bukunya “fathul bari” berkata : “apabila seseorang bernazar buat membayar dengan apa yang hendak dianugerahkan allah kepadanya, hingga hadits tersebut telah melaporkan kalau allah hendak menolongnya buat membayar hutangnya baik dibukakan rezeki kepadanya di dunia ataupun ia menanggungnya di akherat. ”
wallahu a’lam.
sumber: eramuslim. com
membayar utang kepada orang yang tidak dikenal keberadaannya
persoalan:
assalamualaikum wr wb.
aku ingin tanya menimpa hutang sebaliknya yang namanya hutang wajib dibayar.
dahulu cocok thn 2006 dikala aku lagi di penampungan jakarta alias pjtki dikala lagi memproses pemberangkatan ke hongkong aku ketiadaan duit dan juga kebetulan sahabat aku menawarinya buat meminjamkan kepada aku, dan juga kesimpulannya aku pinjam aku kurang ingat pas jumlah uangya berapa yang aku ingat dekat rp 200/300 dan juga aku bilang hendak aku kembaliin sehabis duit kiriman dari ortu aku hingga dan juga belum pernah aku bayar sahabat aku udah berangakat duluan, sahabat aku ini prosesnya di singapur, sehabis ia berangkat ke singapur tidak terdapat kabarnya sama sekasli
yang mau aku tanyakan gimana trik aku membayar hutang aku kepada ia, aku tidak tau keberadaan ia dan juga alamat rumahnya pula, aku kepikiran terus tentang hutang aku ini, karna aku gak ingin wafat dalam kondisi masih bawa hutang
aku mohon jawabannya dan juga kemana aku wajib membayar, dan juga apakah jumlahnya masih sama pada dikala aku pinjam. saat sebelum dan juga sesudahnya aku ucapkan trimakasih.
vie maritas, hong kong
jawaban:
wa’alaikum salam wr wb. yang tentu allah swt telah mencatat hasrat kamu melunasi utang. teruslah berupaya menciptakan alamat sahabat kamu ataupun keluarganya (pakar warisnya) supaya kamu dapat melunasi utang tersebut. kalaupun sampai akhir hayat tidak menciptakannya, hasrat kamu yang kokoh buat melunasi utang itu insya allah sudah memadai buat ”menebus dosa utang” kamu itu. amin.
anjuran kami, kamu giat bersedekah. salah satunya, beberapa utang itu disedekahkan atas nama sahabat kamu. jumlahnya masih sama dengan kala kamu berutang.
syaikh ibnu ‘utsaimin rahimahullah berkata, “apabila kalian memiliki kewajiban hutang pada seorang. dan juga kalian terasa belum melunasi dan juga terasa hutang tersebut masih terdapat hingga orang yangmenghutangi mengambil haknya. hingga apabila orang yang berikan hutang tadi telah wafat, hingga hutang tersebut dikasih pada pakar warisnya. bila kalian tidak mengenali pakar warisnya ataupun tidak mengenali orang tersebut ataupun tidak mengenali di mana ia berposisi, hingga utang tersebut mampu disedekahkan atas namanya dengan ikhlas. dan juga alloh subhanahu wa ta’ala mengenali perihal ini dan juga hendak menunaikan pada orang tersebut. ” (syarh riyadhus shalihin, bab taubat, i/47).
diriwayatkan dari ibnu mas’ud radhiallahu ‘anhu kalau dia membeli budak dari seseorang pria. setelah itu dia masuk (ke dalam rumah) buat mengambil duit pembayaran. hendak namun tuan budak tadi malah berangkat hingga ibnu mas’ud percaya lagi tuan budak tersebut tidak hendak berulang. kesimpulannya dia bersedekah dengan duit tadi dan juga berkata, “ya allah, duit ini merupakan kepunyaan tuan budak tadi. bila ia ridha, hingga balasan untuknya. tetapi bila ia enggan, hingga balasan untukku dan juga menurutnya kebaikanku setimpal dengan kadarnya. ” (tazkiyatun nufus, ibnu rojab, ibnul qoyyim, dan juga imam (AL) ghozali oleh dokter. ahmad farid).
wallahu a’lam.
sumber: ddhongkong. org
mau membayar hutang, tetapi tidak menciptakan pemberi hutang
persoalan:
seorang memiliki tanggungan hutang, dan juga mau melunasinya. hendak namun dia tidak memperoleh orang yang dia hutangi tersebut. di antara mereka terdapat yang telah wafat. terdapat yang pindah keluar wilayah dan juga tidak berulang lagi. terdapat pula yang dia telah kurang ingat dan juga sama sekali tidak dapat mengingatnya. gimana hukumnya?
jawaban:
menunaikan hak - hak sesama hamba hukumnya merupakan harus. sampai - sampai seorang yang mempunyai tanggungan hutang kepada siapa aja, wajib berupaya menunaikan hutang tersebut kepada pemiliknya, ataupun kepada pakar warisnya apabila pemiliknya telah wafat. dan juga apabila tidak sanggup menunaikan kepada owner ataupun pakar warisnya, diakibatkan telah berpindah ke negara lain yang tidak dia tahu, ataupun tidak mengenali alamatnya, ataupun dia kurang ingat namanya tidak ingat sama sekali, hingga sebaiknya dia menyedekahkan hutang tersebut kepada orang - orang miskin dengan meniatkan buat pemiliknya.
apabila nyatanya pemiliknya tiba, hingga sebaiknya dia sampaikan apa terdapatnya. apabila owner tersebut ridha hingga selesailah tanggungan hutangnya. tetapi apabila tidak, dia senantiasa harus membayarnya. dan juga dia menemukan pahala sedekah yang sudah telanjur dia keluarkan, insya allah. tanggungan hutang orang yang ditanyakan dalam soal ini bukanlah gugur kecuali dengan trik serupa ini.
wa billahittaufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyina muhammad wa aalihi wa shahbihi wa sallam.
[al lajnah (AD) daimah lilbuhutsi (AL) ‘ilmiyati wal ifta’]
( sumber: fadhlihsan. wordpress. com )